Manusia Saling Menolong.

Musim hujan tiba, petir bagaikan menyambar. Kala itu ayah dan ibu sedang menonton televisi. Tiba-tiba televisi mati. Saya kira, televisi mati gara-gara disambar petir. Setelah dibawa ke tempat servis elektronik, ternyata televisi mati karena ada salah satu mesinnya mengalami kerusakan dan perlu diganti. Karena belum punya uang untuk biaya perbaikan televisi, terpaksa saya tunda dulu menyuruh tukang servis televisi untuk memperbaikinya. Padahal dalam hati saya sangat sedih melihat ayah dan ibu tidak bisa menikmati hiburan televisi. Karena ayah sangat suka menonton berita di televisi. Sementara ibu sangat suka menonton sinetron di Indosiar pada siang hari.

Sedangkan sorenya, ayah dan ibu sangat suka menonton serial Maudy yang berjudul Love Story di SCTV. Tapi apa daya? Televisi rusak dan belum punya uang untuk memperbaikinya. Tapi entah kenapa tiba-tiba rejeki datang. Dengan senang hati saya bergegas pergi ke tempat servis elektronik. Saya membonceng ayah. Sementara ayah memangku televisi di atas kedua pahanya sambil berboncengan. Sampai di tempat servis, saya minta tolong pada orang yang  saya kenal tapi tidak begitu akrab. Maksudku  untuk mengambil televisi yang sedang dipangku oleh ayah. Maklum, saya kasihan sama ayah yang sudah tua dan tidak kuat menahan beban. Sialnya, orang tersebut pura-pura tidak mendengarkan permintaan tolong saya.

Sambi marah dia berkata " Saya bukan bengkel, pak" Lalu saya menyahut dan berusaha menahan emosi "Walaupun kamu bukan bengkel, kan saya sudah ngomong minta tolong? Kalau kamu tidak mau menolong, ya sudah. Itu hak kamu"

Tiba-tiba bengkel elektronik datang dan bergegas menurunkan televisi dari pangkuaan ayah saya. Lalu dia segera memperbaiki televisi saya. Dan orang yang galak itu sudah pergi dari tempat servis. Sambil memperbaiki televisi, kemudian bengkel elektronik itu berkata pada saya. "Sabar, pak. Karakter manusia itu sangat banyak jenisnya. Ada yang suka menolong dan ada juga yang tidak suka menolong" Lalu saya menyahuti kata-kata bengkel itu dengan lembut " Betul sekali, pak. Tadi tidak ada siapa-siapa disini. Makanya saya minta tolong sama dia. Eh, malah dia marah-marah sama saya"

Karena asyik ngobrol, tanpa terasa televisi saya sudah normal kembali karena sudah diperbaiki oleh pak bengkel. Setelah saya menanyakan berapa ongkosnya dan diberitahu oleh pak bengkel, saya bergegas menyodorkan uang biaya perbaikan televisi pada sang bengkel.

Bab 2

Suatu hari saya sedang mengendarai sepeda motor. Seperti biasa, di jalanan sangat sepi. Maklum suasana desa memang sepi kecuali hari raya baruah ramai di jalanan. Kalau hari-hari biasa, paling-paling satu atau dua orang yang lalu lalang di jalanan. Di depan saya ada orang yang sedang mengendarai motor. Seperti biasa, di pinggir jalan banyak sekali ada sisa-sisa pasir bekas orang membangun rumah.

Tiba-tiba orang tersebut jatuh karena terpeleset pasir lalu dia minta tolong. Tapi di jalanan sangat sepi cuma ada saya. Dan saya bergegas ingin menolong orang tersebut. Tapi tiba-tiba niat saya untuk menolong orang tersebut mendadak hilang setelah melihat wajahnya. Ternyata orang tersebut adalah orang yang pernah membentak saya pada saat saya minta tolong di tempat servis elektornik. 

" Apakah anda masih ingat dengan saya, pak? Tanya saya sinis. Saya kemudian melanjutkan kata-kata yang sangat pedas. " Ingat, pak. Dalam pelajaran ilmu pengetahuan sosial dijelaskan bahwa manusia adalah mahluk sosial, bukan mahluk individu. Makanya manusia itu saling membutuhkan pertolongan" Setelah saya berkata demikian, lalu saya pergi meninggalkan orang tersebut. Padahal dalam hati saya sangat kasihan karena orang tersebut mengalami patah tulang di bagian kaki kiri.

Walaupun demikian saya tidak seratus persen tidak mau menolong. Saya justru bergegas pergi ke rumahnya untuk memberitahukan kepada anaknya yang laki laki bahwa ayahnya jatuh membawa motor. Karena kebetulan saya kenal dengan anaknya. Dan anaknya juga kenal dengan dokter Wardana yang bertugas di unit gawat darurat di sebuah rumah sakit. Lalu saya bergegas pulang setelah dia mengucapkan terimakasih

Keesokan harinya saya mendengar kabar dari dokter Wardana bahwa orang yang mengalami patah tulang tersebut di rujuk ke rumah sakit umum Singaraja. Dan saya berdoa semoga orang tersebut cepat sembuh walaupun dendam saya belum bisa terhapus.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat Buat Mantan Istri.

Indonesia Mendapatkan Julukan Pemain Judi Online Terbanyak Sedunia.